Jakarta, CNN Indonesia — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat mengalami kesulitan mendapatkan izin usaha saat ia merintis bisnis pada era 80-an. Sebelum masuk dunia politik, orang nomor satu di RI ini dikenal sebagai pengusaha mebel di Kota Solo, Jawa Tengah.
“Awal-awal dulu saya berusaha, kesulitan terbesar yang saya alami adalah tidak memiliki izin usaha. Itu tahun 88-89 tidak memiliki izin usaha,” ujar Jokowi dalam acara Pemberian Nomor Induk Berusaha Pelaku UMK Perseorangan Tahun 2022 di Jakarta yang dipantau virtual, Rabu (13/7).
Kala itu, ia harus membayar dengan jumlah besar jika ingin mendapatkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) maupun Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Karena belum punya izin usaha, ia tidak bisa mengakses pinjaman perbankan.
“Bertahun-tahun saya tidak memiliki yang namanya SIUP dan TDP saat itu, yang sangat diperlukan oleh pengusaha-pengusaha mikro dan pengusaha kecil kita,” ujarnya.
Tak ayal, ia sangat senang pemerintah mampu meningkatkan kemudahan pengurusan izin berusaha bagi pengusaha sekarang. Berdasarkan catatannya, jumlah Nomor Induk Berusaha (NIB) yang terbit sejak Agustus 2021 hingga Juli 2022 mencapai setengah juta izin.
Hal itu berkat Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS) yang tidak hanya mempermudah tetapi juga menekan biaya pengurusan izin karena gratis.
“Dulu sebelum ada OSS, per hari paling hanya 2.000 izin (usaha) keluar, hanya 2.000. Sekarang sudah sampai angka 7.000 sampai 8.000 per hari,” ujarnya.
Kendati demikian, ia masih belum puas. Ia ingin pemerintah bisa menerbitkan 100 ribu izin usaha per hari ke depan.
“Itu nanti ada tanggung jawab dari kepala daerah, supaya mendorong pengusaha-pengusaha mikro, pengusaha kecil, menengah untuk semuanya memiliki izin ini, yang namanya nomor induk berusaha,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak para pengusaha mikro dan kecil untuk segera mengurus NIB. Dengan demikian, pengusaha ‘wong cilik’ bisa mendapatkan akses pembiayaan maupun bantuan dari pemerintah.
“Ajak mereka semuanya pegang NIB. Biar kalau mau ambil kredit di bank mudah, kalau nanti ada bantuan untuk usaha mikro dari pemerintah juga mudah,” ujarnya. (dhf/sfr)
Sumber: cnnindonesia.com